Terkait penyakit anggur ini, saya banyak sharing dengan sahabat-sahabat hobiis anggur. Berikut penyakit-penyakit anggur yang pernah hinggap di beberapa koleksi varietas anggur yang saya miliki.
- Jamur
powdery mildew menyerang daun |
Untuk mengatasi permasalahan jamur powdey mildew ini kemarin saya menggunakan fungisida serbuk yang dilarutkan dalam air dengan takaran, kalo saya tidak salah ingat kurang lebih 4gr/liter. Langkah tersebut sejauh ini cukup efektif untuk mengatasi jamur powdery mildew ini.
Ring berwarna hitam karena serangan jamur ini menyabotase nutrisi ke ujung batang |
Batang yang diserang jamur (ring hitam) tadi tampak mengering. |
Sedangkan untuk jamur yang menyerang batang, baru kali ini saya mengalaminya. Tadinya saya kira ini disebabkan oleh semacam kutu penggerek batang. Setelah curhat dengan rekan yang bergelut dengan hama tanaman, Diketahui bahwa itu merupakan serangan jamur. Katanya, itu sebenernya masih bisa ditolong dengan menggunakan serbuk fungisida yang dibuat seperti pasta dan dioleskan pada ring hitam tadi. Tapi batang yang mengering tadi sudah terlanjur kuamputasi..hehe...
Membaca beberapa artikel di internet, ternyata ada juga fungisida organik yang menggunakan bahan bumbu dapur berupa rimpang-rimpangan (orang Jawa bilangnya empon-empon) yaitu jahe, kunyit dan laos/lengkuas. Bahan-bahan organik ini bisa untuk pembasmian juga pencegahan. Namun saya pernah ngobrol dengan penyedia pupuk dan obat-obatan tanaman katanya untuk bahan-bahan organik ini lebih digunakan untuk pencegahan dan kurang efektif untuk pembasmian. Entah opini ini bener apa tidak. Sejauh ini saya baru satu kali saya menggunakan fungisida dan itu kimiawi. Akan dipertimbangkan untuk menggunakan ramuan empon-empon untuk persiapan musim hujan mendatang dalam rangka pencegahan jamur :)
- Kutu
daun yang diserang thrips berwarna hitam |
Kutu-kutu bulet berwarna hitam dan oranye tampak menikmati lezatnya daun anggur |
Penampakan daun anggur setelah dimangsa thrips putih |
Ada pula pestisida yang bersifat sistemik. Pestisida sistemik diserap oleh bagian-bagian tanaman melalui stomata, meristem akar, lentisel batang dan celah-celah alami. Selanjutnya insektisida akan melewati sel-sel menuju ke jaringan pengangkut baik xylem maupun floem. Insektisida akan meninggalkan residunya pada sel-sel yang telah dilewatinya. Melalui pembuluh angkut inilah insektisida ditranslokasikan ke bagian-bagian tanaman lainnya baik kearah atas (akropetal) atau ke bawah (basipetal), termasuk ke tunas yang baru tumbuh. Serangga akan mati apabila memakan bagian tanaman yang mengandung residu insektisida.(http://ditjenbun.pertanian.go.id). Sepertinya pestisida jenis ini cocok untuk penanganan jangka panjang dan saya akan mencoba mengaplikasikannya.
Yang kedua, kutu perisai. Morfologi kutu ini membuatnya sulit untuk dibasmi. Kutu eksis dibalik perisai atau semacam tempurung kecil yang melindunginya dari pestisida. Perisai ini bersifat water resistant karena dilapisi semacam lilin. Kutu ini kebanyakan menyerang/menghisap batang anggur. Yang perlu diperhatikan adalah serangan pada batang tua. Warna perisai kutu ini seolah berkamuflase dengan warna kulit batang bahkan seringkali kutu ini nyelip diantara lipatan kulit. Jadi harus jeli melihatnya.
Penampakan kutu perisai yang menempel pada batang varietas red flame |
Yang ketiga adalah kutu putih. Ini hama yang paling update saat ini :p Kutu ini juga banyak dijumpai pada pohon jeruk, mangga dan pepaya. Pada pohon anggur, kutu ini gemar sekali memangsa pucuk-pucuk batang dan tunas-tunas yang tentu saja menghambat pertumbuhan anggur. Sedihnya, kutu ini juga memangsa graftingan entres red flame-ku yang baru tumbuh.. Hiks.. Susah payah aku menggrafting itu...
Pucuk-pucuk batang dan tunas air yang mengerut akibat serangan kutu putih |
Selain serangan hama jamur dan kutu, pertumbuhan anggur juga harus dijaga dari defisiensi unsur hara makro maupun mikro. Asupan nutrisi harus diperhatikan. Gejala-gejala defisiensi ada yang mirip dengan serangan hama. Serangan kutu putih ini tadinya kukira defisiensi seng (Zn) karena gejalanya mirip sekali seperti pertumbuhan sel batang yang tidak sempurna, daunnya kerdil, pertumbuhan pucuk mengerut dan jarak antar mata tunas pendek. Tetapi setelah diperhatikan lagi dan juga ada sahabat yang pernah mengalami gejala serupa rupanya ada kutu putih yang bersemayam dibalik kerutan daun.
Demikian derita akibat hama ini, mudah-mudahan berikutnya akan diperoleh cara-cara yang lebih efektif untuk membasminya.
Have a grape day.. ;)
Good information
ReplyDeleteThanks ;)
ReplyDeleteMenarik dibaca artiklenya dan sangat membantu, thanks
ReplyDelete