I'm Just An Ordinary Woman ^_^

Monday, September 8, 2014

My Grape World: Terjangkit Virus PengAnggurAn

Anggur.... Entah sejak kapan aku mulai jatuh cinta sama tanaman merambat yang satu ini. Yang jelas, saat ada yang pamer foto tabulampot anggur di sebuah akun blogspot, aku langsung kesengsem. Kebetulan si empunya blog ini supplier anggur di Banyuwangi. Pemiliknya lumayan komunikatif dan sangat welcome saat ditanya pernak-pernik merawat anggur. Tahap awal beli bibit dalam bentuk cutting (stek) 10 biji untuk jenis red prince (prabu bestari) dan 5 biji jenis maroo seedless. Tiap pagi ditengokin, begitu tunasnya sprout hati ini rasanya berbunga-bunga...hehe...

Tumbuh kembang si red prince dan maroo ini semakin hari semakin baik. Namun saat ditinggal tugas luar kota, suami laporan kalo semua bibit cutting tiba-tiba layu, entah penyebabnya apa. Saat itu tinggi tunas sudah mencapai 30 cm-an.. hiks.. Kembali menjalin komunikasi dengan empunya blog. Diduga penyebabnya adalah pupuk kandang (pukan) dari pupup kambing yang masih berbentuk butiran2 alias belum terfermentasi sempurna.. Olala....

Semakin penasaran dengan makhluk satu ini, pengadaan bibit pun dilakukan lagi. Kali ini mencoba dari biji. Sebab, untuk mendapatkan bibit cutting harus menunggu masa pemangkasan lebih dulu. Biji-biji tersebut merupakan varietas dari negeri sakura yang buahnya lumayan gede per butirnya. Sebagai percobaan awal, yang dibeli varietas Kyohoo, Pione, Oriental Star dan satunya lagi lupa..hehe... Dari petunjuk penyemaian di blog tersebut sepertinya mudah, tinggal direndam selama 24 jam terus disemai diatas tissue yang dibasahi dan ditaruh di wadah tertutup. Hasilnya.... dari 20 biji disemai, yang tumbuh cuma satu, si Pione.. alamakkkk.....

Lumayanlah ada yang bisa dipiara. Tunas semata wayang, Pione, pun dipindah ke polibag. Beberapa minggu kemudian pertumbuhannya terlihat stagnan. Sepertinya butuh media yang lebih besar. Akhirnya diputuskan bibit pione ini di-ground atau ditanam di halaman saja. Setelah pindahan rumah, si pione pun di-ground. 

Awal masa pasca ground sempet ketar-ketir. Rupanya baby pione ini menarik perhatian anak-anak kecil yang main-main di sekitar rumah. Entah karena gemes, bentuknya lucu atau apa, daun pione pun diprunthesi... hyaahh.... hahaha... Alhamdulillah, setelah diprunthes, pertumbuhan pione malah semakin ngacir. Sekarang usianya sudah hampir 2 tahunan. Pione sudah menunjukkan tanda-tanda mau berbuah walaupun cuma menghasilkan satu malai bunga saja. Karena konon kabarnya bibit dari biji susah untuk dibuahkan. Dan konon kabarnya pula, bibit dari biji bisa sama sekali berbeda dengan induknya. Mudah-mudahan saja hasilnya bisa lebih bagus dari induknya... Aamiinn...

Malai bunga Pione -bibit dari biji-
Setelah bergabung dengan grup tanaman anggur di facebook, referensi varietas dan teknik merawat anggur pun semakin banyak. Dan penyakit demam anggur yang kuderita pun semakin akut...hehe...Di grup ini para anggota saling berbagi informasi varietas, pengalaman, tips, dan  bibit anggur (thank you so much to my dear friends in BDTA and PTA, semoga Allah senantiasa melimpahkan keberkahanNya buat sahabat-sahabat semua). Berkat gabung di grup ini, koleksi pun bertambah. Jenis manicure finger, pione dan apirena seedless (baru aja sprout graftingannya) mulai menghiasi rumah. Sementara itu, varietas black magic masih harap-harap cemas, menunggu perkembangan hasil graftingan seminggu yang lalu. Saya tidak menyangka concern sahabat-sahabat terhadap tingginya buah impor di Indonesia ternyata begitu besar. Semoga grup ini menjadi langkah awal untuk meningkatkan produktivitas komoditas anggur yang unggul sehingga dapat mengurangi laju impor buah dan menambah lapangan kerja di Indonesia .. Aamiinn... 

1 comment:

  1. terimakasih, tulisan ini sangat meng inspirasi saya untuk ikut mencintai tanaman anggur ini.

    ReplyDelete